KABARTA.ID, WATAMPONE- Pemerintah Desa Solo Kecamatan Dua Boccoe membentuk posko satgas pencegahan penyebaran Covid-19 atau virus Corona.
Posko itu merupakan palang pintu penjagaan masuknya Covid-19 dari pengendara tiga provinsi dari Sulawesi Selatan(Sulsel), Sulawesi Barat(Sulbar), Sulawesi Tengah(Sulteng)
Lokasi posko tepat di depan Jembatan Gantung Solo, Jl Poros Bone – Wajo, Desa Solo, Kecamatan Dua Boccoe.
Kepala Desa Solo Ellyas Pical menuturkan posko satgas Covid- 19 tersebut merupakan inisiatif pemerintah desa dibantu kecamatan dalam pencegahan Covid-19.
“Jalur ini merupakan jalur trans Sulawesi dari Luwu Sulawesi Selatan, juga dari arah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, jadi kami inisiatif membentuk posko disini dibantu kecamatan,” kata Ellyas Pical, Senin (6/4/2020).
Kendati demikian kata Ellyas Pical, para perangkat desanya yang berjaga di lokasi tersebut dibantu kecamatan belum bisa bekerja maksimal karena sejumlah keterbatasan.
Pasalnya, posko hanya dapat bekerja aktif atau maksimal dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 21.00.
Sehingga pukul 21.00 hingga pukul 06.00 pagi tidak ada petugas medis yang berjaga pada saat itu.
“Olehnya itu kami meminta pihak posko Satgas Kabupaten dan Kecamatan memperhatikan hal ini karena ini sangat penting, rerata malam, dini hari hingga pagi, kendaraan dari Sulbar dan Sulteng baru lewat pada jam tersebut,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Camat Dua Boccoe A Musafir Dahlan menuturkan khusus di Solo, wilayah ini dinilai paling rawan karena menjadi pintu masuk warga dari Luwu, Palopo dan Masamba.
“Memang perlu posko di sini, karena jalur ini merupakan pintu masuk dari Luwu ke Bone,” ujar Musafir.
Beberapa hari lalu tim Komisi IV DPRD Bone meninjau posko Satgas di Kecamatan Dua Boccoe tepatnya Desa Solo Kecamatan Dua Boccoe, Jumat 3 April 2020.
Di Bone utara sendiri ada dua posko yang dibentuk. Selain di Desa Solo, Kecamatan Dua Boccoe, juga ada di di Kelurahan Pompanua Kecamatan Ajangale.
Pompanua merupakan perbatasan kabupaten Bone dengan Kabupaten Wajo.
